Bikin Hati Adem ! Abie Roye Cover Lagu YA ASYIQOL Dengan Alunan Alat Musik Tradisional Kalimantan
Bukan lagi sebuah rahasia bahwa Kota Samarinda dipenuhi oleh musisi-musisi bertalenta. Tak dapat dipungkiri, kedigdayaan musisi Samarinda dalam meramu nada tidak bisa dipandang sebelah mata. Intinya, boleh diadu. Nah, bicara soal musik, tentu enggak sekadar soal band atau solo. Ada pula yang memainkan alat musik tradisional seperti Abie Roye.
Ya, Abie Roye adalah pemain sape asal Samarinda, Kalimantan Timur. Sedikit informasi, Sape adalah alat musik tradisional Suku Dayak. Alat musik sape biasanya digunakan kala pelaksanaan upacara adat, namun kadang dimanfaatkan sebagai sarana hiburan pula. Terbuat dari beberapa jenis kayu, sape dimainkan dengan cara dipetik.
Sebagai putra asli Bumi Etam, kepiawaian Abie mengolah nada dengan alat musik sape sudah tidak diragukan lagi. Apalagi, dia juga tergabung dalam komunitas Samarinda Sape' Player. Salah satukomunitas musik tradisional di Kota Samarinda. Kalau bicara soal pengalaman, Abie Roye sudah malang melintang di kancah musik lokal.
Dia bahkan pernah tergabung dalam band beraliran Death Metal, Articulomortis. Namun, belakangan band ini sudah jarang terdengar pergerakannya. Setelah sempat "Menghilang" , akhirnya Abie muncul kembali dengan melakukan re-branding diri sebagai pemusik tradisional.
Belum lama ini, santer terlihat video Abie memainkan instrumen lagu "Ya Asyiqol" di kanal Youtube Samarinda Cover Studio. Melihat permaianan Abie, Alunan sape yang begitu menghipnotis membuat khalayak tidak akan bosan jika menontonnya berkali kali. Ini merupakan transisi seorang Abie yang sangat mengejutkan. Dia berhasil mentransformasikan kesederhanaan menjadi kesempurnaan. Abie bermain dengan penuh penjiwaan sepanjang lagu.
Permainannya pun tidak berlebihan. Pas. Tentu hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi penikmat musik awam. Satu hal yang luar biasa, sebagai musisi yang memperkenalkan salah satu kearifan lokal masyarakat Kalimantan, Abie berhasil menyajikan penampilan yang apik, Berikut videonya.
"Ya Asyqol" salah satu lagu yang bertema religi yang kerap dinyanyikan oleh grup musik gambus asal Jakarta, Sabyan. Daya tarik Sabyan adalah si vokalis, Nissa. Selain mempunyai suara merdu, dia juga mempunyai paras yang sedap dipandang.
Sadar atau tidak sadar, Abie memilih strategi tepat dalam pemilihan lagu yang dia bawakan. Hal ini juga menjadi bukti, bahwa lagu bernuansa religi yangdimainkan dengan instrumen sape juga mempunyai karakteristik yang unik.
Saat mendengar alunan sape seperti terbayang pemandangan hijau nan indah. Hutanhujan tropis Kalimantan yang terkenal sebagai salah satu paru-paru dunia. Memetik setiap dawai penuh penjiwaan. Ya, sama halnya dengan yang dilakukan oleh Abie. Memainkan alat musik bukan hanya bicara tentang kemampuan, namun juga rasa. Mutlak adanya.
Dalam video cover "Ya Asyiqol" versi Abie Roye, ekspresi yang ditunjukan olehnya seakan-akan dia"Merasuk" ke dalam setiap nada yang dipetik. Abie dan musik yang dimainkannya berhasil menjadi menjadi satu.
Uniknya, Abie adalah musisi Samarinda yang pernah memainkan musik keras. Adalah sebuah transisi sulit jika harus belajar "Merasakan" di dalam keterbiasaanya mendengar dan memainkan musik cadas. Sulit dipercaya. Namun, he did it.
Kembali membahas konten yang disuguhkan Abie, output yang terdengar sangat enak dan mudahdidengar. Didukung dengan touching yang mumpuni, semakin membuat Abie terlihat cocok memainkan lagu tersebut.
Hal ini juga tidak terlepas dari teknik pengambilan gambar yang apik. Pemilihan tempat juga sederhana saja,hanya studio dengan latar hitam. Keselarasan antara music dan visual menjadi
perpaduan penting dalam video ini. Secara keseluruhan, karya dari Abie patut diapresiasi. Bukan hanya menunjukan kualitas, tetapi juga memperkenalkan identitas. Sekadar harapan, semoga Abie tak hanya berhenti sampai sebatas karya ini.
Semoga Abie sebagai musisi asli Kalimantan Timur bisa menelurkan lebih banyak karya yang akhirnya bisa dinikmati oleh semua kalangan, baik di kancah nasional atau internasional. Last but not least, konsistensi dalam kualitas dan kuantitas adalah hal yang tetap harus dipertahankan.
Sudah banyak musisi Samarinda yang menghasilkan karya, namun berakhir begitu saja karena bingung menentukan langkah selanjutnya. Teruntuk Arbie Roye, salam hormat dan sukses selalu.